Senin, 18 Maret 2013


TRANSKRIP PEMBELAJARAN
SEKOLAH                    : SMP Az - Zahra
MATA PELAJARAN               : Bahasa Indonesia
KELAS                         : VII (Tujuh)
SEMESTER                   : 2 (Dua)
ALOKASI WAKTU     : 1 x 15 Menit
TAHUN PELAJARAN : 2012/2013

1.      Kegiatan Awal
Guru                :Assalamualaikum Wr, Wb
Selamat pagi anak - anak.
Siswa               :Wa’alaukumsalam Wr, Wb
                        Selamat pagi juga buk....
Guru                : Baiklah anak – anak semua, sebelum kita memasuki pelajaran hari ini       marilah kita mengucapkan (bassmalah).
Guru & siwa    : Bissmillahirahmanirrohim...
Guru                : baiklah anak – anak semua, ibu ada sebuah cerita, yang nantinya akan ibu bagikan satu persatu. (guru membagikan kertas kepada siswa).
                        Sudah dapat semua kertasnya ?
Siswa               : sudah bu..............(siswa menjawab)
Guru                : naah.......... didalam kertas itu coba kalian baca, dan ibu beri waktu 5 menit dan pahami baik – baik cerita itu. Sudah siap semuanya ?
                        Ibu mulai waktunya dari sekarang.(sambil memperhatikan jam)
Guru & Siswa : (keadaan membaca)
Guru                : sudah siap semua membaca anak – anak ?
Siswa               : Sudah bu........!
Guru                : iya bagus.......
                        Eka apa nama judul dari cerita itu ?
Siswa               : “Ketika Sarinah Sakit” bu..... (Eka menjawab)


Guru                : iya tepat sekali
Suci coba kamu baca paragraf 1 – 3.
selanjutnya,, paragraf selanjutnya, Sri Antika,
paragraf terakhir coba kamu Samsul baca.
Terima kasih anak – anak semua.

2.      Kegiatan Inti

Guru                : Baiklah anak – anak sekalian, pada hari ini kita akan mempelajar tentang “Cerpen” (guru menulis judul dipapan tulis).
Siswa               : (siswa menulis dibuku catatan masing – masing.
Guru                : cerita yang kalian baca tadi adalah contoh sebuah cerpen.
                        Siapa yang tahu apa itu cerpen ?
Siswa               : ( menunjukkan tangan dan mejawab)
                        Eka “ cerita pendek bu”
Guru                : iya bagus sekali.
                        Cerpen adalah nama lain dari cerita pendek.
                        Cerpen juga merupakan salah satu bentuk prosa modren selain novel dan roman. Kemudian cerpen ini menurut fisik wujudnya berbentuk pendek.
                        Selain itu, panjang pendeknya suatu cerita memang relatif, seperti cerpen “Ketika Sarinah Sakit”.
Suci  kamu tahu siapa Sarinah yang dimaksud dalam cerita ini?(guru bertanya kepada salah satu siswa)
Siswa               : Tahu buk..Sarinah merupakan seekor moyet milik Ayah Yayan yang bekerja sebagai tukang topeng monyet.
Guru                : iya ..........tepat sekali. Di antara anak – anak semua ada yang memelihara monyet dirumah ?
Siswa               : tidak ada buk...

Guru                : (guru tersenyum)
                        Selain itu siapa lagi.
Siswa               : Yeyen buk.( salah satu siswa menjawab)
Guru                : bagus, siapa lagi ?
Siswa               : Bu, Awi, buk.....
                        Iya bagus sekali kamu nak (salah satu siswa menjawab)
Guru                : semua jawaban nya tepat sekali.
                        Didalam cerita “Ketika Sarinah Sakit” tokoh – tokohnya adalah Yeyen, Monyet(Sarinah), ayah Yeyen dan Bu’ Awi. Anak – anak tahu nama – nama yang disebutkan tadi itulah yang disebut dengan penokohan (unsur instrinsik dalam sebuah cerita. (guru menulis dipapan tulis)
                        Selanjutnya siapa yang tahu sifat tokoh dalam cerita “Ketika Sarinah Sakit”?
Siswa               : Samsul mengangkat tangan.
Guru                : iya Samsul.... coba jelaskan.
Siswa               : Sifat Yeyen dalam cerita pendek “Ketika Sarinah Sakit” ia seoarang yang sangat baik hati dan suka menolong selain sesama manusia buk.
Guru                : selain Samsul ada lagi jawabannya ?
Siswa               : ada buk,,, selain baik hati dan menolong, Yeyen juga perhatian terhadap orang tuanya buk, terutama ayanya.(salah satu siswa menjawa)
Guru                : iya tepat sekali, yeyen memang mempunyai sifat yang baik hati, suka menolong, dan perhatian terhadap sesamanya.
                        Selain Yeyen siapa lagi ?
Siswa               : ada buk ayah yeyen, beliau merupakan sosok orang tua yang tabah dan tidak putus asa buk (salah satu siswa menjawab)
Guru                : iaaa.... jelas sekali bahwa ayah Yeyen seorang yang tabah dan tidak putus asa,  sudah jelas ya... didalam teks ada kalimat yang berkenaan dengan sifat ayah Yeyen. (guru membacakan kalimat tersebut), selain itu ada lagi tokohnya?
Siswa               : ada buk (salah satu siswa menjawab),
                        Bu’ Uwi, dia seorang yang baik, suka menolong orang dalam kesusahan.
Guru                : yaa... bagus semua ya anak – anak jawaban kalian, jadi telah jelas ya ada 3 orang tokoh yang berperan dalam cerita itu dan mempunyai watak/sifat yang berbeda-beda setiap tohok.
                        Dimana saja cerita ini terjadi anak – anak ?
Siswa               : di rumah, dan di sekolah.(salah satu siswa menjawab).
Guru                : jadi anak – anak dalam cerita “Ketika Sarinah Sakit” ini kita sebagai manusia harus saling tolong menolong kepada makhluk yang berbeda dan lemah, sesungguhnya kita dimata Tuhan semua nya adalah sama. Jadi anak – anak itulah amanat / pesan dari cerita yang kita bahas tadi. Ada yang berpendapat yang lain ?

Siswa               : ada buk....(siswa menjawab)
Guru                : tepat sekali anak – anak, dan inilah yang disebut latar atau tempat peristiwa itu terjadi, kemudian amanat .(guru menulis dipapan tulis), selain itu anak – anak jalan cerita dalan cerpen ini adalah alur maju”, jadi anak – anak dalam jawaban dari kalian tadi adalah  unsur instrinsik.

3.      Kegiatan Akhir
Guru                :baiklah anak – anak, sebelum ibu mengakhiri pelajaran hari ini, marilah kita mengingat kembali materi kita hari ini yaitu tentang cerpen, yaitu nama lain dari cerita pendek. Dan merupakan salah satu bentuk prosa modren selain novel dan roman. Dan ciri – ciri cerpen itu antara lain :
·         Alur lebih sederhana.
·         Tokoh yang dimunculkan hanya beberapa orang
·         Latar yang dilukiskan hanya sesaat dan dalam lingkungan  yang relatif terbatas
·         Tema (pokok pikiran) dasar cerita dan nilai kehidupan yang disampaikan relatif sederhana.
Karena pertemuan kita hari ini sangat terbatas anak – anak, ibu sudahi sampai disini. Assalamualaikum Wr. Wb. Siang.

.

RPP MINI


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SEKOLAH                    : SMP Az - Zahra
MATA PELAJARAN               : Bahasa Indonesia
KELAS                         : VII (Tujuh)
SEMESTER                   : 2 (Dua)
ALOKASI WAKTU     : 15 Menit
TAHUN PELAJARAN : 2012/2013


  1. STANDAR KOMPETENSI
Berbicara Sastra : Mengungkapkan tanggapan terhadap pembaca cerpen

  1. KOMPETENSI DASAR
Menanggapi cara pembacaan cerpen

  1. MATERI PEMBELAJARAN
Cara menanggapi pembacaan cerpen dan implementasinya

  1. INDIKATOR
·         Mampu menangkap isi pesan dan suasana cerpen yang didengarkan.

  1. TUJUAN PEMBELAJARAN
·         Siswa mampu mampu menangkap isi pesan dan suasana cerpen yang didengarkan.


  1. METODE PEMBELAJARAN
·         Tanya jawab

  1. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal :
·         Guru menjelaskan pengertian dari cerpen dan contohnya

Kegiatan Inti
·         Menceritakan kembali peristiwa yang terjadi dari pembacaan cerpen



Kegiatan Akhir
·         Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.

  1. SUMBER BELAJAR/BAHAN :
·         Cerpen
·         Buku Referensi
·         Buku Teks

  1. PENILIAN :
Jenis Tagihan:

·         Penyampaian cerpen







Mengetahui,                                                                            Pekanbaru, 2 Maret 2013
Kepala Sekolah                                                                       Guru Mata Pelajaran




Maulana Rusdi                                                                        Riska Novita
Nip :                                                                                        Nip :






Kamis, 07 Maret 2013

RELASI MAKNA


1.      Pengertian Relasi Makna Menurut Para Ahli :
Didalam Linguistik Umum (Karsinem 2008 : 297) Relasi Makna merupakan hubungan semantik yang terdapat antara satuan bahasa yang satu dengan satuan bahasa lainnya. Satuan Bahasa (Frase, kata maupun Kalimat).
Drs. Abdul Chear (1989 : 82) mengemukan bahwa Relasi Makna merupakan hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata atau satuan bahasa yang lainya lagi.  
Menurut KBBI (2008 : 1159) Relasi adalah hubungan, perhubungan, pertalian.  Sintagmatis ling adalah hubungan kata atau frase dengan dasarnya dari sudut urutan gramatikal. Dan makna adalah arti.

2.      Jenis – jenis Relasi Makna.
1.      Sinonimi
2.      Antonimi dan Oposisi
3.      Hominimi, homofoni, dan homografi
4.      Hipomini dan hipermini
5.      Ambiguitas
6.      Redundansi

OPOSISI
Dari penjelasan antonimi yang berasal dari kata Yunani Kuno, yaitu “onoma” yang artinya “nama”, dan anti yang artinya “melawan”. Maka secara harfiah antonimi berarti “nama lain untuk benda lain pula”. Dari penjelasan ini dapat dilihat bahwa antonimi pun, sama halnya dengan sinonim, tidak bersifat mutlak.
            Verhaar (1995 : 89) dalam Abdul Chair menjelaskan bahwa ‘yang maknanya dianggap kebalikan dari makna ungkapan lain’. Jadi, hanya dianggap kebalikan. Bukan mutlak berlawanan.
            Sehubungan dengan ini banyak pula yang menyebutnya Oposisi makna. Dengan istilah oposisi, maka bisa tercangkup dari konsep yang betul – betul berlawanan sampai kepada yang hanya bersifat kontras saja.
            Dalam KKBI (2008 : 985) menjelaskan oposisi adalah pertentangan  antara dua unsur bahasa untuk memperlihatkan perbedaan arti. thankful dengan thankless, dimana ful dan less berantonim; antara progresif dengan regresif, dimana fro dan re berantonim.
3.      Berdasarkan Sifatnya, oposisi terbagi menjadi :
Ø  Oposisi Mutlak
Disini terdapat pertentangan makna secara mutlak. Umpamanya antara kata ‘hidup’ dan ‘mati’. Antara ‘hidup’ dan ‘mati’ terdapat batas mutlak, sebab sesuatu yang hidup tentu belum mati. Sedangkan sesuatu yang mati tentu sudah tidak hidup lagi. Contoh lainya adalah kata ‘gerak’ dan ‘diam’. Sesuatu yang (ber) ‘gerak’ tentu dalam keadaan diam. Dan sesuatu yang ‘diam’ tidak dalam keadaan ‘bergerak’.
Ø  Oposisi Kutub
Makna kata oposisi kutub ini bertentangan dengan tidak bersifat mutlak, melainkan bersifat gradasi. Artinya terdapat tingkat – tingkat makna pada kata – kata tersebut. Misalnya kata ‘kaya dan ‘miskin’ dua buah kata yang beroposisi kutu. Pertentangan antara ‘kaya’ dan ‘miskin, tidak mutlak. Orang yang tidak kaya belum tentu merasa miskin, dan begitu juga orang yang miskin belum tentu tidak kaya.
Kata – kata yang beroposisi kutub ini bersifat relatif, susah ditentukan batasnya yang mutlak. Atau bisa juga dikatakan batasannya bergeser, tidak tetap pada satu titik. Berikut adalah diagram keadaan sebagai berikut :
                                Kutub A
                                                Kaya

............................................................... BATAS

                                                      
                                                            Miskin
                                                 


                                          Kutub B

Semakin ke atas semakin ‘kaya’ dan semakin kebawah makin ‘miskin’. Namun batas miskin dan kaya itu sendiri dapat bergesar keatas dan kebawah. Dan contoh lainnya adalah besar – kecil. Dalam deret kambing, kelinci dan kucing, maka kucing menjadi yang paling kecil. Dan dalam deretan kambing, kelinci dan kucing, maka kambinglah yang paling besar. Jadi jelas batasan dalam oposisi kutub ini relatif. Kata – katayang beroposisi kutub ini umumnya adalah kata – kata dari kelas adjektif, seperti jauh – dekat, panjang – pendek, tinggi – rendah, terang – gelap dan luas – sempit.