Asslamualaikum Wr. Wb.
Senin pada pukul 06.45 WIB didaerah Sungai Pakning Kecamatan Bukitbatu Kabupaten Bengkalis. aku dilahirkan dari rahim seorang ibu yang bernama Rosmawati. aku dilahirkan sebagai anak ketiga dari empat bersaudara. aku adalah anak perempuan satu - satunya diantara empat bersaudara. aku lahir pada tanggal 05 November 1991. dan diberi "Riska Novita". nama ku ini bukanlah nama pemberian dari ibuku, tetapi adik daripada ibuku lah yang memberi namaku. yaaaa...... begitulah kira - kiranya sepengetahuanku. menurut ku nama ku tidak ada artinya baik dari Al- quran maupun hal /sumber lainya.
Menurut ku nama ku diambil dari Nama bulan yaitu "November / 11" - menjadi Novita
Sementara kata "Riska" berjumlah - 5 huruf.
jadi tanggal lahirku berkaitan dengan nama "Riska Novita".
Wassalam.....
Terima Kasih.
Kamis, 28 Februari 2013
Rabu, 20 Februari 2013
BAHASA MELAYU BENGKALIS
Kahwa
= Khawe
Daro
/ Dare = sapaan untuk anak perempuan yang belum menikah
Bat
= sapaan untuk sebaya umur
Wak
= sapaan untuk orang yang lebih sedikit tua
Jang
= sapaan orang tua ke anaknya
Pakcik
= sapaan buat yang dihormati atau para orang pendatang dan hubungan keluarga
Encik
/ Makcik = sapaan untuk perempuan yang sudah menikah atau yang lebih tua dan
hubungan keluarga.
Songkok
= Peci
Tau
= Tahu
Pembengak
= Pembohong
Dikau
= Engkau
Kemano
= Kemana
Neken
= Tanda Tangan
Tereak
– tereak = Berteriak – teriak
Bahlol
= Bodoh
Ape
= Apa
Apo
= Apa
Cite
= Cerita
Ngael
= Memancing
Sememang
= Memang betul
Aleh
– aleh = Tiba – tiba
Tu
= Itu
Pembual
= Suka Bercerita
Balek
= Balik, Pulang
Ngape
= Mengapa, ngapa
Ulang
Balek = Ulang Kembali
Semayang
= Sholat
Kite
= Kita
Abis
= Habis
Tenampak
= Terlihat
Belacan
= Terasi
Ado
= Ada
Ajo
= Saja
Dengo
= Dengar
Iyo
pulak = Iya juga
Lori
= Truk
Keker
= Teropong
Yo
= ya
Lesap
= Habis
Bekeletah
= Cerewet
Kilek
– Kilek = Main – mainkan
Negaro
= Negara
Penat
= Capek
Sado
= Sadar
Orang
Besar = Dewasa
Opor
= Over = Beri
Berenti
– renti = Berhenti – henti
Lamo
= Lama
Bagaimano
= Bagaimana
Mano
= Mana
Nyo
= nya
Beso
= Besar
Kareno
= Karena
Mendengo
= Mendengar
Acam
mano = Macam mana
Nak
dengo = Mau dengar
Nengok
= Lihat, Melihat
Ketiko
= Ketika
Ado
= ada
Kepalo
= Kepala
Meraso
= Merasa
Mato
= Mata
Mengapo
= Mengapa
Jugo
= Juga
Nyato
= Nyata
Berkato
= Berkata
Tibo
– tibo = tiba – tiba
Rupo
– rupo = rupa – rupa
Kocek
= saku
Paso
= Pasar
Melempo
= melempar
Mengiro
= mengira
Tetanggo
= Tetangga
Celako
= Celaka
Pado
= pada
Tanpo
= tanpa
Suko
= suka
Selamo
= selama
Bayo
= bayar
Anto
= Mengantar
Pegi
= pergi
Dio
= dia
Sumber
: Kumpulan – kumpulan Cerita Young Dolah (Young Dolah Seniman Bengkalis).
Young Dollah
Young Dolah Seniman
Bengkalis
Dalam kehidupan tradisi masyarakat Kabupaten Bengkalis,
Provensi Riau. Nama Young Dolah termasuk salah satu nama yang cukup terkenal.
Lelaki yang termasuk pintar bertutur itu memang telah tiada. Akan tetapi,
namanya selalu disebut karena kepintarannya memainkan logika sewaktu bertutur.
Sepintas, komunikasi – komunikasi lisan Young Dolah baik yang langsung
diucapkannya maupun yang dituturkan kembali oleh orang – orang tertentu
terkesan banyak tidak benar. Namun demikian, apabila komunikasi itu disimak
dengan seksama dari berbagai sudut pandang, betapa orang tua itu memiliki visi
yang memang ada dalam dunia yang empirik ini. Sukar memperoleh seseorang yang
dapat membuat pendengarnya, baik langsung maupun tidak langsung terpingkal –
pingkal mendengar isi tuturan yang mempunyai logika yang pantas diperhitungkan
dan akhirnya mengakui juga kebenarannya akal yang memuat didalam tuturan itu.
Tokoh itu bernama Young
Dollah, sering duduk dikedai kopi sambil minum kopi, orang melayu menyebutnya
kahwa atau “kahwe”. Minum kopi sambil makan roti bakar di waktu pagi sebagai
sarapan maupun diwaktu sore selepas penat bekerja, bahkan terkadang di malam
hari sambil kongkow – kongkow dengan teman – teman. Kebiasaan yang tak lepas
dari budaya China dan Siam.
Young Dollah adalah nama seniman/penghibur lagenda yang
pernah di miliki masyarakat Bengkalis yang hidup sekitar rentang tahun 1930 –
1975 (tidak ada catatan sejarah yang pasti tempat dan tanggal kelahiran
beliau).
Menurut beberapa sumber Young Dollah bernama asli
Abdullah (masyarakat Bengkalis biasa memberikan nama yang pendek – pendek tanpa
tambahan lain seperti Atan, Bidin, Selamat, Abu, Minah, Dare dan lain – lain
sebagainya.
Dikalangan masyarakat melayu Bengkalis dan sudah lazim
dengan gelar tersebut. Sedangkan Young adalah sapaan atau gelar yang diberikan
oleh orang – orang terdekat beliau), selain itu, ada kata sapaan Bat (biasanya
sebaya umur), Wak (sama dengan orang yang lebih tua), Jang (biasanya panggilan
sapaan orang tua ke anaknya), serta Pakcik (sapaan buat yang dihormati atau
para orang pendatang dan hubungan keluarga.
Bahkan keahlian Young Dollah dalam bercerita sampai tidak
mengenal batas waktu, bahkan tidak menggunakan bahan literatur atau referansi,
sehingga ceritanya mengalir begitu saja seperti air tanpa putus – putus. Bahkan
dalam satu cerita bisa dijabarkanmenjadi 50 cerita baru yang saling berkaitan
yang pasti lucunya sesuai dengan tingkat kepiwaian beliau menyampaikan.
Dalam seluruh ceritanya, dominasi gaya hiperbola yang
disuguhkan Young Dollah Justru menggunakan kata – kata yang tidak lazim
digunakan untuk mengekspresikan kata – kata hiperbola yang sering digunakan
masyarakat pada umumnya. Dalam hal ini, Young Dollah membuktikan diri sebagai
sosok penutur cerita yang kaya dengan istilah kata hiperbola dan menunjukan
bahwa sastra melayu memiliki gaya hiperbola yang luas dan dinamis. Untuk itu,
sangatlah keliru bila banyak mesyarakat yang menempatkan Young Dollah sebagai
sosok pembual yang mengisahkan cerita bohong. Hal ini dikarenkan kita tidak
mengerti sastra bagaimana yang ingin disampaikan Young Dollah dalam cerita –
ceritanya.
Young Dollah adalah lagenda Masyarakat Bengkalis, seperti
halnya seniman serba bisa P. Ramlee dari tanah seberang, bahwa ciri khas dari
yang namanya Young adalah beliau tidak pernah sedikit pun ketawa, bahkan senyum
apabila menyampaikan cerita lucunya....
Sedangkan orang lain
ketawa terpingkal – pingkal sambil berurai air mata. Hahahahaaaa.....
Dan ciri khas lainnya
adalah kalau bercerita beliau sering meminta ditemankan 1-2 cangkir kopi
kesukaannya, sambil bersandar ditiang kedai, tapi untuk memacing beliau
bercerita tidaklah mudah, harus lihat situasi baru beliau bercerita.
Terkadang ceritanya hampir 80 % rekayasa, alias pembengak
(pembohong) tapi orang – orang suka mendengar ocehan beliau, sehingga ada
julukan di masyarakat Bengkalis, kalau sering berbohong dapat gelar Young
Dollah !! tetapi yang pasti cerita beliau jangan didengar secara berat, cukup
rileks saja, karena cerita beliau hanya sekedar apresiasi seni belaka.
Kini Young Dollah sudah tidak ada, tetapi lagenda
hidupnya menjadi kenangan abadi sampai ke anak cucu terutama masyarakat melayu
Bengkalis pada khususnya dan Melayu Riau pada umunya.
Langganan:
Postingan (Atom)