Rabu, 15 Februari 2012

Tugas Morfologi Bahasa Indonesia


Morfologi Bahasa Indonesia Lanjut.

ADVERBIA.
1.Pengertian Adverbia.
Adverbia adalah kata yang memberikan keterangan atau menjelaskan verba, adjektif atau adverbia lainya. Contohnya : adverbia sangat menjelaskan verba mencintai, adverbia selalu menjelaskan adjektiva sedih, dan adverbia hampir menjelaskan adverbia selalu.

Contohnya : 1) Ia sangat mencintai istrinya,
                    2) Ia selalu sedih mendengar lagu itu,
                    3) Mereka hampir selalu dimarahi setiap pagi.

Dalam tataran klausa, adverbia menjelaskan fungsi-fungsi sintaksis. Umumnya kata atau bagian kalimat yang dijelaskan adverbia itu berfungsi sebagai perdikat. Fungsi sebagai perdikat ini bukan satu-satunya ciri adverbia karena adverbia juga dapat menerangkan kata auat bagian kalimat yang tidak berfungsi sebagai predikat. Itulah sebabnya ada sejumlah adverbia yang dapat menerangkan adverbia, adjektif, dan adverbia lain, juga dapat menerangkannomina dan frasa preposisional, karena pronomina dan numeralia, sangat erat hubungannya dengan nomina, adverbia pun menjelaskan pronomina dan numeralia.

·         ADVERBIA DARI SEGI BENTUKNYA.
Dari segi bentuknya, dibedakan adverbia tunggal dan adverbia gabungan. Adverbia tunggal berupa kata dasar, yang berupa kata berafiks, serta kata ulang. Adverbia gabungan dibagi menjadi adverbia berdampingan dan adverbia yang tidak berdampingan.

1.      Adverbia Tunggal.
Adverbia tunggal dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
·         Adverbia yang Berupa Kata Dasar.
Adverbia yang berupa kata dasar yang hanya terdiri atas satu kata dasar.
Contohnya :baru         hampir             segera              paling
                   Hanya       saya                 selalu               pasti
                   Lebih        sangat              senantiasa        tentu

·         Adverbia yang Berupa Kata Berafiks.
Adverbia yang berupa kata berafiks diperoleh dengan menambahkan gabungan afiks se-nya atau afiks –nya pada kata dasar.
v  Yang berupa penambahan gabungan afiks se-nya pada kata dasar :
a.Mereka sesungguhnya tidak bersalah,
b.Sebenarnya kami meranggukan kemampuannya,
c.Sebaiknya kita segera membayarkan pajak itu.

v  Yang berupa penambahan –nya pada kata dasar :
a.Kamu ini pintar juga rupanya,
b.Agaknya gurauan itu membuatnya marah.
c.Rasanya saya sudah melapor kemarin.

·         Adverbia yang Berupa Kata Ulang.
v  Pengulangan kata dasar :
Contohnya :a.Lekas-lekas dia berdiri meninggalkan kami.

v  Pengulangan kata dasar dengan penambahan perfiks se-:
Contohnya :a.Sepandai-pandai guru, ia tidak boleh meremehkan muridnya.

v  Pengulangan kata dasar dengan penambahan perfiks an- :
Contohnya :a.Gila-gilaan ia memacu motornya.

v  Pengulangan kata dasar dengan penambahan perfiks se-nya :
Contonya :a.Burung itu terbang setinggi-tingginya.


2.      Adverbia Gabungan.

v  Adverbia yang berdampinagan :
Contohnya :a. Lagi pula rumahnya baru jadi minggu depan.

v  Adverbia yang tidak berdampingan :
Contonya :a.Kamu hanya membuang waktu saja.


·         ADVERBIA DARI SEGI PERILAKU SINTAKSISNYA.

v  Adverbia yang mendahului kata yang diterangkan :
a.Ia lebih tinggi daripada adiknya.
b.Telaga itu sangat indah.
c.Pendirianya terlalu kukuh untuk digoyangkan.
d.Kami hanya menulis apa yang dikatakannya.

v  Adverbia yang mengikuti kata yang diterangkan :
a.Tampan nian kekasih barumu.
b.Kami duduk-duduk saja menunggu panggilan.
c.Jelek benar kelakukanya.
d.Baju yang dikenakan nya merah sekali.

v  Adverbia yang mengikuti atau mengikuti kata yang ditengkan :
a.Mahal amat harga barang-barang itu.
(Buku tata bahasa baku tidak dapat menjelaskan keterangan dari adverbia stuktur sintaksisnya ).

v  Adverbia yang mendahului dan mengikuti kata yang diterangkan :
a.Saya yakin bahwa dia saya yang pandai.
b.Bagiku, senyumnya sangat manis sekali.
c.Kami hanya menerima saja apa yang diberikannya.




·         ADVERBIA DARI SEGI SEMATIKNYA.
Berdasarkan perilaku semantisnya, dapat dibedakan delapan jenis adverbia antara lain :

v  Adverbia Kualitatif
Adalah adverbia yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan tingkat, derajat, lebih dan kurang.
Contohnya :saya paling suka masakan Jepang.

v  Adverbia Kuantitatif
Adalah adverbia yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan pembatasan , seperti : banyak, sedikit, saja.
Contohnya : Kami dirumah saja selama liburan ini.

v  Adverbia Frekuentatif
Adalah adverbia yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadi sesuatu yang diterangkan adverbia itu. Seperti : selalu, sering, jarang, kadang-kadang.
Contohnya :Kami selalu makan malam bersama-sama.

v  Adverbia Kewaktuan
Adalah adverbia yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan saat terjadinya peristiwa yang diterangkan oleh adverbia itu, sepeti :baru, segera.
Contohnya :Ayah baru diberhentikan dari jabatannya.

v  Adverbia Kecaraan
Adalah adverbia yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan bagaimana peristiwa yang diterangan oleh adverbia itu berlangsung atau terjadi. Seperti, diam-diam, secepatnya, pelan-pelan.
Contohnya : Ikuti dia diam-diam dari belakang.

v  Adverbia Konstratif
Adalah adverbia yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan makna kata atau hal yang dinyatakan sebelumnya. Seperti :bahkan, malahan, justru.
Contohnya :Siapa bilang dia kikir, justru dia yang menyumbang paling banyak.

v  Adverbia Koniscayaan
Adalah adverbia yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan kepastian tentang keberlangsungan atau terjadinya hal atau peristiwa. Seperti : niscaya, pasti, tentu.
Contohnya :Kami pasti menemukannya nanti.

Senin, 13 Februari 2012

Struktur suku kata dalam bahasa Indonesia.


Dalam bahasa Indonesia setiap suku kata ditandai oleh sebuah vokal.Dan vokal itu dapat diikuti maupun didahului oleh konsonan, berikut contoh struktur bahasa Melayu.

STRUKTUR SUKU KATA DALAM BAHASA DAERAH MELAYU


No.
Suku kata
Bahasa melayu
Arti
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

V
VK
KV
KVK
KVKK
KVKKK
KKV
KKVK
KKKV
KKKVK
KKVKK
a-pe, a-wak
am-bek
ca-kap, la-wa
cam-pak, ting-kap
ping-gan, pe-tang


ncik



Apa, saya
Ambil
Bicara, cantik
Jatuh, jendela
Piring, sore


Panggilan untuk perempuan

Senin, 06 Februari 2012


Nomina Dan Prominomia
1.Nomina
            Nomina disebut juga kata benda, nomina dapat dilihat dari 3 segi di antaranya :
1.      Semantik
2.      Sintaksis
3.      Bentuk

1.Dari sisi Semantik nomina adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, konsep, pengertian.
Contohnya :Guru, kucing, pena.

2.Dari sisi Sintaksisnya nomina adalah mempunyai ciri-ciri diantaranya :
o   Dalam kalimat yang predikatnya Verba, nomina, cenderung menduduki fungsi objek, subjek atau pelengkap,
Contoh : kata pekerjaan dalam kalimat “Ayah mencarikan saya pekerjaan”adalah nomina.
o   Nomina tidak dapat diingkari dengan kata tidak, kata pengingkarnya ialah bukan,
Misalnya :”Ayah saya seorang guru” harus dipakai kata bukan “Ayah saya bukan guru”.
o   Nomina umumnya dapat diikuti oleh adjektiva, baik secara langsung maupun dengan diantarai oleh kata yang.
Contohnya :”Buku baru” menjadi “buku yang baru”

3.Nomina dari segi bentuk nya.
Dilihat dari segi morfologinya, nomina terdiri dari :
o   Nomina yang terbentuk kata dasar.               
Yaitu nomina yang hanya terdiri atas satu morfem, nomina dasar terbagi atas :
1.      Nomina dasar umum.
Contohnya :gambar, meja, rumah, malam, tongkat, malam, minggu, tahun, tongkat, kesatria, hukum, pisau.
2.      Nomina Dasar Khusus.
Contohnya :Adik, atas, batang, bawah, dalam, Selasa, butir, muka, paman, pekalongan, pontianak,Maret.

o   Nomina turunan.
Nomina yang dapat diturunkan melalui afiksaksi, perulangan atau pemajemukan, Nominasi adalah  suatu proses yang pembentukan nomina dengan menambahkan afiks tertentu pada kata dasar.


2.Pronomina
           
Yaitu kata yang dipakai untuk mengacu kepada nomina lain, Misalnya : nomina “Perawat” dapat diacu dengan pronomina dia atau ia.

 Jenis-jenis pronomina adalah antara lain:
o   Pronomina Persona.
Yaitu pronomina yang dipakai untuk mengacu pada orang, baik pada diri sendiri, orang yang di ajak bicara atau orang yang dibicarakan.
Misalnya :Pertama        : saya, aku, ku.
               Kedu                        :Engkau, kamu, anda, dikau, kau, mu.
               Ketiga           :Beliau, nya,


o   Pronomia Penunjuk.
Terbagi atas diantara nya:
1.Pronomina penunjuk umum.
    Yaitu : Ini, itu, anu.
2.Pronomina penunjuk tempat.
    Dalam bahasa Indonesia pronomina penunjuk tempat ialah sini, situ, atau
    sana.
3.Pronomina penannya.
    Yaitu pronomina yang dipakai sebagai pemakai pertanyaan. Berikut ini
    adalah kata penannya sesuai dengan makna :Siapa, apa, mana, mengapa,
    kenapa, kapan, baik, Dimana, dari mana, bagaimana, berapa.

o   Frase Pronomina.
Pronomina dapat juga menjadi frase dengan mengikuti keadah-kaedah berikut :
1.Penambahan Numeralia Kolektif.
               Contoh : Mereka, kami, kamu, berdua, sekalian, semua.

2.Penambahan kata penunjuk.
               Contoh : Saya ini, kami ini, mereka itu.

3.Penambahan kata sendiri.
               Contoh :saya sendiri, dia sendiri, mereka.

o   Penambahan klausa dengan yang.
Tampaknya hanya persona mereka yang dapat dipakai disini.
 Contoh: -Mereka yang tidak hadir(akan ditegur).
              -Mereka yang menolak reformasi(akan tergilas).

o   Penambahan frasa nomina yang berfungsi apositif.
Contoh : -Kami, bangsa Indonesia.
             -Kami, para pemuda.
             -Saya pencinta damai ini.

                             
Pronomina dalam bahasa Melayu :

1.      Pronomina Persona.
Dalam Bahasa Melayu,
Misalnya : Pertama :Sayo, aku, Kami.
                 Kedua     : Engkau, Dikau,Miko, Wak.
                 Ketiga     :Dio.

2.      Pronomina Penunjuk.
·         Pronomina Penunjuk Umum.
Dalam Bahasa Melayu,
Misalnya :itu, ini, sano, anu.

·         Pronomina Penunjuk Tempat.
Dalam Bahasa Melayu,
Misalnya :Kat sano, Sini, situ,

·         Pronomina Penunjuk Penanya.
Dalam Bahasa Melayu,
Misalnya :Apo, Mengapo, Siapo, Kenapo, Bilo, Macam mano, Berapo, Dimano.